SEJARAH BANGUNAN BANK INDONESIA KOTA MALANG

Commerce

Adinda Putri in

Dimasa pemerintaha belanda, Malang adalah daerah perkebunan yang menghasilkan hasil bumi. kondiisi ini membuat warga Belanda yang bekerja di kawasan meningkat perekonomiannya. keadaan itu membuat pemerintah Belanda perlu mengatur perekonomian dengan mendirikan sebuah Bank. Dulu Bank Indonesia bernama De Javasche Bank. konon selain De Javasche Bank, ada Bank lain di Malang yang bernama Escomto Bank (Bank Mandiri). Dikutip dari kekunaan, adanya De Javasche Bank digunakan untuk mengatur perekonomian di Hidia Belanda (Indonesia) yang sejak awal abad 18 dianggap memerlukan ketertiban. Sehingga saat Raja Willem II berkuasa, diterbitkanlah surat kuasa untuk membentuk lembaga baru pada 9 desember 1826. De Javasche Bank sendiri di Indonesia (Batavia) secara resmi berdiri pada 24 januari 1828. sementara di Malang, Bank tersebut mulai beroprasi pada 1 desember 1916. Pada masa penjajahan Jepang (april 1942) smua kantor De Javasche Bank ditutup dan fungsinya sebagai Bank sirkulasi di gantikan oleh Nanpo Kaihatsu Bank. kemudian pada saat penjajahan berakhir, De Javasche Bank beroprasi lagi untuk belanda yang coba masuk ke Indonesia kembali. kemudian berdasarkan undang-undang no. 24 tahun 1951 tertanggal 15 desember 1951 De Javasche Bank berubah menjadi Bank Indonesia yaitu Bank Sentral Republik Indonesia. Setelah dinasionalisasi, Pemerintah Indonesia pada tahun 1950-an dan 1970-an melakukan pemugaran secara resmi. Kemudian juga dibentuk undang-undag dan Agraria sehingga pertumbuhan perekonomian di Malang kembali berkembang pesat. Bentuk Bangunan Tidak Berubah. Dibandingkan degan bangunan Bank lain kara Belanda, De Javasche Bankj dikatakan terlihat modern. Bngunan ini adalah hasil karya dari Biro Arsitek Hulswit, Fermont dan Ed Cuypers dari Batavia yang mulai dibangun pada tahun 1915 dan resmi dibuka pada 1 Deseber 1916. Dari segi Arsutektur De Javasche Bank hampir tidak mengalami perunbahan. kondisi bangunan saat ini relatif sama dengan saat pertama kali dibangun. Perbedaannya adalah terletak pada warna cat berganti-ganti. Namun, warna itu tidak jauh dari warna putih ataupun krem. Selain cat atap gedung yang pernah terbakar. Terbakarnya gedung De Javasche Bank dikarenakan aksi pembakaran yang dilakukan oleh pejuang Indonesia pada tahun Juli 1947 ketika Belanda datang lagi ke Malang untuk melakukan Agresi Militer pertama. Para pejuang di masa itu tidak ingin sejumlah bangunan kembali dikuasai Belanda sehingga membakarnya hingga habis. Namun, karena tembok khas bangunan Belanda yang sangat tebal. Api hanya melalap bagian atas gedung.

Dilihat 2226 kali

1 Komentar

Lihat & tulis komentar