Trik Menghadapi Rekan yang Malas

Malas merupakan sikap yang tentu dapat merugikan orang lain. Ada di dalam kehidupan yang dinamis seringkali membuat kita perlu bertemu orang yang malas, entah apakah memang sedang malas atau memang pemalas. Hal ini menjadi sebuah masalah karena mungkin rekan yang malas ini akan mengganggu kinerja kita, maupun bisnis secara keseluruhan.

Cukup sulit untuk memahami dan menghadapi rekan kerja yang malas. Kita perlu memahami apakah dia sedang tidak produktif atau memang karakternya yang malas. Oleh karena itu, berikut tips dan trik dalam menghadapi rekan kerja yang malas

Menghadapi Rekan yang Malas

  1. Sabar dan Tunggu Waktu
    Tindakan pertama ketika kamu menemukan rekan kerja yang malas sebaiknya jangan langsung melaporkannya kepada atasan. Bukan berarti kamu harus “menerima” sifat tersebut, melainkan lihatlah di dimensi waktu yang berbeda. Boleh jadi rekan bersangkutan sedang ada dalam alasan tertentu sehingga mengharuskannya bersikap demikian, bukan karena kemalasan.

    Apabila kamu langsung menegur dengan kondisi yang marah atau kesal, hal ini dikhawatirkan akan menjadi masalah baru karena akan ada konflik yang muncul.

    Oleh karena itu, bersabarlah dan tunggu waktu terlebih dahulu untuk dapat memahami apakah rekan yang bersangkutan sedang ada dalam alasan tertentu atau memang pemalas.
  2. Cari Pendapat ke Rekan Kerja Lain
    Untuk menjaga keobjektifan, cobalah bertanya pendapat kepada rekan kerja yang lain mengenai yang bersangkutan. Jangan-jangan kamu adalah satu-satunya orang yang merasa terganggu dengan kehadiran dan sikap yang bersangkutan.

    Mungkin saja ada sesuatu yang pada dasarnya tidak kamu suka dari yang bersangkutan dan membuat pikiranmu tentangnya menjadi subjektif dan diselimuti oleh hal-hal baik. Hal ini membuatmu menjadi tidak objektif dalam menilai seseorang.
  3. Berterus terang kepada mereka
    Apabila kamu sudah mendapat cukup “bukti” melalui periode waktu yang diberikan dan pendapat dari rekan lain, maka tidak ada salahnya untuk kamu berterus terang padanya dengan jujur mengenai apa yang kamu rasakan secara langsung dan privat.

    Berterusteranglah dengan cara yang sopan, penuh empati, dan tidak menghakimi. Sampaikan pula bahwa kinerja yang seperti itu juga akan berpengaruh terhadap performa tim dan berikat contoh bukti.
  4. Bersikap asertif
    Selanjutnya, kamu dapat menawarkan bantuan padanya agar urusanmu, urusan dia, dan urusan tim dapat selesai dan berjalan sebagai mana mestinya. Namun, jika terus berulang, kamu sendiri yang akan merugi karena yang bersangkutan menjadi ketergantungan dan semakin malas.

    Selain itu, mereka juga menjadi tetap bisa lari dari tanggung jawab dan kinerja tim tidak maksimal. Yang kamu kerjakan juga menjadi terlalu banyak.

    Oleh karena itu, kamu dapat menggunakan komunikasi asertif, yaitu komunikasi yang mengutamakan cara pandang dalam mengutarakan perasaan tanpa memaksakan kehendak dan tidak melanggar hak.
  5. Laporkan kepada para atasan
    Sebagai cara terakhir yang dapat ditempuh, setelah mencoba ditangani sendiri dengan keempat cara di atas tidak dapat diselesaikan, maka ada baiknya kamu melaporkan kepada para atasan.

    Sebagai rekan kerja, yang kamu bisa lakukan adalah mengingatkan dan membantu. Mungkin kasus in isudah perlu otoritas yang lebih tinggi agar dapat menegurnya secara profesional.

    Hal ini sangat penting untuk diperhatikan bahwa kemalasan mereka benar-benar telah menghambat kinerja tim sehingga menghambat proses bisnis.

Itu dia hal-hal yang bisa kamu lakukan ketika menghadapi orang yang malas. Semoga kita selalu dijauhkan dengan rekan yang tidak kooperatif dan pemalas ya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.