Rokok Determinan Utama Penyakit Katastropik
βPenyakit katastropik kan datangnya bukan dari merokok saja, tapi bisa juga dari konsumsi junk food yang tidak beraturan.β
Argumen di atas ada benarnya, tetapi rokok itu memang terbukti merupakan determinan utama penyebab penyakit katastropik. Penyakit terkait rokok menyumbang lebih dari 21 persen dari semua kasus penyakit kronis yang ditanggung BPJS Kesehatan.
#cisdi
KATA
Tiga penyakit katastropik (berbiaya tinggi dan mengancam jiwa) yang disebabkan oleh rokok adalah jantung, kanker dan diabetes.
Semestinya makanan dengan kadar gula tinggi dan junk food juga harus dikontrol dengan penetapan cukai karena menyebabkan penyakit-penyakit tadi.
FAKTA
Memang benar rokok bukan satu-satunya faktor risiko penyakit-penyakit tersebut, tetapi dibanding faktor yang lain, rΝoΝkΝoΝkΝ ΝmΝeΝrΝuΝpΝaΝkΝaΝnΝ ΝdΝeΝtΝeΝrΝmΝiΝnΝaΝnΝ ΝuΝtΝaΝmΝaΝ.Ν
Secara medis, konsumsi rokok juga mengakibatkan berkurangnya sensitivitas Indra pengecap.
Sebagai kompensasi, perokok cenderung mengonsumsi lebih banyak gula dan garam.
Sumber :
CISDI
CENTER FOR
INDONESIA'S STRATEGIC
DEVELOPMENT INITIATIVES
@cisdi
31 Mei Hari Tanpa Tembakau Sedunia
#StopSmoking
Argumen di atas ada benarnya, tetapi rokok itu memang terbukti merupakan determinan utama penyebab penyakit katastropik. Penyakit terkait rokok menyumbang lebih dari 21 persen dari semua kasus penyakit kronis yang ditanggung BPJS Kesehatan.
#cisdi
KATA
Tiga penyakit katastropik (berbiaya tinggi dan mengancam jiwa) yang disebabkan oleh rokok adalah jantung, kanker dan diabetes.
Semestinya makanan dengan kadar gula tinggi dan junk food juga harus dikontrol dengan penetapan cukai karena menyebabkan penyakit-penyakit tadi.
FAKTA
Memang benar rokok bukan satu-satunya faktor risiko penyakit-penyakit tersebut, tetapi dibanding faktor yang lain, rΝoΝkΝoΝkΝ ΝmΝeΝrΝuΝpΝaΝkΝaΝnΝ ΝdΝeΝtΝeΝrΝmΝiΝnΝaΝnΝ ΝuΝtΝaΝmΝaΝ.Ν
Secara medis, konsumsi rokok juga mengakibatkan berkurangnya sensitivitas Indra pengecap.
Sebagai kompensasi, perokok cenderung mengonsumsi lebih banyak gula dan garam.
Sumber :
CISDI
CENTER FOR
INDONESIA'S STRATEGIC
DEVELOPMENT INITIATIVES
@cisdi
31 Mei Hari Tanpa Tembakau Sedunia
#StopSmoking