Sri Sultan Berharap Potensi Jogja Agro Park Dimaksimalkan
๐๐ซ๐ข ๐๐ฎ๐ฅ๐ญ๐๐ง ๐๐๐ซ๐ก๐๐ซ๐๐ฉ ๐๐จ๐ญ๐๐ง๐ฌ๐ข ๐๐จ๐ ๐ฃ๐ ๐๐ ๐ซ๐จ ๐๐๐ซ๐ค ๐๐ข๐ฆ๐๐ค๐ฌ๐ข๐ฆ๐๐ฅ๐ค๐๐ง
Ngarsa Dalem melakukan kunjungan kerja di Jogja Agro Park (JAP), Desa Wijilan, Nanggulan, Kulon Progo, Sabtu (03/04) siang. Ngarsa Dalem berharap, produk yang dihasilkan di JAP juga harus memiliki nilai tambah.
"Produk yang dihasilkan di sini harus memberikan nilai bagi petani untuk meningkatkan penghasilan dengan kualitas yang lebih baik, tapi juga punya harga yang lebih baik," terang Ngarsa Dalem.
Pernyataan tersebut disampaikan Sri Sultan berdasarkan pengalaman saat menggelar dialog dengan petani Kulon Progo sekitar 12 tahun lalu.
"Saat itu, dilakukan dialog bagaimana mengubah tanaman jagung, kalau dibuka banyak kopong. Jadi per hektar itu menghasilkan 2 sampai 11,5 ton saja," jelas Sri Sultan.
JAP sendiri merupakan komplek terpadu dengan total luas 18 hektar yang dibangun Pemda DIY pada tahun 2018. Tujuannya digunakan sebagai sarana media edukasi pertanian pada masyarakat dengan fasilitas agrinisnis atau pun agrotourism.
Sri Sultan juga berharap bahwa keberadaan JAP mampu menjadi pembelajaran bagi masyarakat. Pengelola JAP nantinya dapat memaksimalkan potensi tanaman yang memiliki nilai jual yang tinggi.
Sementara itu, Kepala Dinas PKP DIY, Sugeng Purwanto, menuturkan bahwa area JAP sejatinya juga akan digunakan sebagai rest area.
Ke depannya, lanjut Sugeng, JAP juga akan dijadikan sebagai wahana pembelajaran namun juga untuk bisnis, kemudian dalam rangka meningkatkan pilar usaha agribisnis terutama meningkatkan produk dengan perkembangan teknologi.
Selengkapnya di http://jogjaprov.go.id
Sumber :
Humas Pemda DIY
@humaspemdadiy
#SriSultanHBX
#GubernurDIY
#JogjaAgroPark
#JAP
#PertanianLokal
Ngarsa Dalem melakukan kunjungan kerja di Jogja Agro Park (JAP), Desa Wijilan, Nanggulan, Kulon Progo, Sabtu (03/04) siang. Ngarsa Dalem berharap, produk yang dihasilkan di JAP juga harus memiliki nilai tambah.
"Produk yang dihasilkan di sini harus memberikan nilai bagi petani untuk meningkatkan penghasilan dengan kualitas yang lebih baik, tapi juga punya harga yang lebih baik," terang Ngarsa Dalem.
Pernyataan tersebut disampaikan Sri Sultan berdasarkan pengalaman saat menggelar dialog dengan petani Kulon Progo sekitar 12 tahun lalu.
"Saat itu, dilakukan dialog bagaimana mengubah tanaman jagung, kalau dibuka banyak kopong. Jadi per hektar itu menghasilkan 2 sampai 11,5 ton saja," jelas Sri Sultan.
JAP sendiri merupakan komplek terpadu dengan total luas 18 hektar yang dibangun Pemda DIY pada tahun 2018. Tujuannya digunakan sebagai sarana media edukasi pertanian pada masyarakat dengan fasilitas agrinisnis atau pun agrotourism.
Sri Sultan juga berharap bahwa keberadaan JAP mampu menjadi pembelajaran bagi masyarakat. Pengelola JAP nantinya dapat memaksimalkan potensi tanaman yang memiliki nilai jual yang tinggi.
Sementara itu, Kepala Dinas PKP DIY, Sugeng Purwanto, menuturkan bahwa area JAP sejatinya juga akan digunakan sebagai rest area.
Ke depannya, lanjut Sugeng, JAP juga akan dijadikan sebagai wahana pembelajaran namun juga untuk bisnis, kemudian dalam rangka meningkatkan pilar usaha agribisnis terutama meningkatkan produk dengan perkembangan teknologi.
Selengkapnya di http://jogjaprov.go.id
Sumber :
Humas Pemda DIY
@humaspemdadiy
#SriSultanHBX
#GubernurDIY
#JogjaAgroPark
#JAP
#PertanianLokal