Nabi Muhammad SAW Keturunan Jawa ??

Commerce

Rohib Ibnu Ali Ibnu Ali in Penjaringan, Jakarta Utara

Assalamualaikum waa rohmatullohi waa barokatuh.. "Nabi Muhammad SAW Keturunan Jawa ?? " Dengan membaca judulnya mungkin kita akan bertanya : ah masa iyaa ? ah gimana bisa ?. Atau mungkin kita berpikir : Mana mungkin ? Jangan beropini dulu sebelum membaca artikel berikut yaa ikhwan dan akhwat. Hal ini pernah disampaikan oleh seorang ulama sekaligus seorang budayawan asal Jogja Emha Ainun Nadjib atau yang biasa akrab disebut Cak Nun dalam sebuah dakwah santai nya di salah satu acara. Berikut kutipan ceramah beliau terkait hal tersabut : 1. orang arab kok senengane topo, ora ono seng seneng topo neng dunia niki slaen wong jowo. 2. tapi kalau liat riwayat nya Beliau iku kan turunane Ismail, Ismail niku putrane Siti Hadjar,Siti Hadjar iku yaa istri nya Ibrohim yang di suplay dari luar arab, dan yang saya cari dari firology seluruh dunia yang nama nya hadjar yoo angel (susah) pak, bahasa suahili hadjar yaa ora ono, bahasa arab hadjar iku watu, ora mungkin cah wedo' di jenengke watu, bahasa inggris yoo ra ono. sing ono yaa ning jowo. artinya kurang lebih demikian : 1. Orang Arab kok seneng bertapa, tidak ada di dunia ini yang seneng bertapa kecuali orang jawa. 2. Tapi kalau dilihat dari riwayat nya beliau (Nabi Muhammad) itu kan keturunannya Nabi Ismail, Nabi Ismail itu puteranya Siti Hadjar, dan Siti Hadjar itu yaa isteri nya Nabi Ibrohim yang di suplay dari luar Arab. Dan yang saya cari dari firolofy seluruh dunia yang namanya Hadjar itu yaa susah. Bahasa Suahili Hadjar yaa tidak ada, bahasa Arab Hadja itu Batu, yaa ngga mungkin anak perempuan dikasih nama Batu. Bahasa Inggris yaa tidak ada. Yang ada yaa di Jawa. - Dalam ceramah nya Cak Nun juga memberi contoh bukti banyak nya orang Jawa yang bernama Hadjar misalnya tokoh pendidikan Bangsa Indonesia yang berasal dari Jawa bernama Ki Hadjar Dewantara. Untuk lengkapnya bisa liat di youtube. klik link nya https://youtu.be/XKuf_cbjpio Ingat yaa, jangan banyak ber opini dulu, dalam ceramah nya ini Cak Nun juga mengatakan hal ini belum tentu benar, hanya berdasarkan penelitian sederhana seorang Cak Nun.

Dilihat 3371 kali

3 Komentar

Lihat & tulis komentar