Harga Bawang Merah Turun, Picu Deflasi 0,20 Persen

Commerce

Tiyo Kamtiyono Kamtiyono in

Prediksi adanya peningkatan inflasi (naiknya harga barang-barang) pada Oktober lalu, rupanya tidak terjadi. Sebaliknya yang terjadi, adalah deflasi atau penurunan harga barang-barang. Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Malang mencatat tingkat deflasi sebesar 0,20 persen. Kondisi itu bertolak belakang dengan inflasi sebesar 0,17 persen pada September. Komoditas yang memicu terjadinya deflasi antara lain bawang merah, semen, emas perhiasan, dan telur ayam ras. Pada Oktober, beberapa komoditas tersebut memang mengalami penurunan harga dibanding bulan-bulan sebelumnya. Menurut data dari sistem informasi ketersediaan dan perkembangan harga bahan pokok (siskaperbapo) di Jawa Timur, harga bawang merah sempat berada di posisi Rp 35 ribu per kilogram. Kemudian turun menjadi Rp 31 ribu per kilogram. ”Pada bulan September, banyak yang mengadakan hajat, makanya harga sejumlah komoditas naik. Kemudian turun pada bulan berikutnya,” kata Kepala Seksi Statistik Distribusi Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Malang Erny Fatma Setyoharini, kemarin. Dia menyebutkan, sejumlah komoditas bahan makanan mengalami penurunan harga, misalnya daging ayam ras, kentang, dan telur ayam ras. Penurunan ini disebabkan oleh harga yang mulai kembali normal dibanding bulan sebelumnya. Harga emas perhiasan juga mengalami penurunan, sehingga menyebabkan kelompok bahan makan dan sandang mengalami deflasi. Selain itu, produksi semen nasional yang lebih tinggi dibanding permintaan pasar, serta makin ketatnya persaingan industri semen, mengakibatkan penurunan harga semen di pasaran. ”Komoditas ini menyumbang deflasi sebesar 0,03 persen,” jelasnya. Berdasar hasil pemantauan BPS Kota Malang pada Oktober 2016, terjadi penurunan indeks harga konsumen (IHK) dari 125,14 pada September 2016, menjadi 125,06 pada Oktober 2016. Sedangkan tingkat inflasi tahun kalender sebesar 1,58 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Oktober 2016 terhadap Oktober 2015) sebesar 2,65 persen. Erny memaparkan, sepuluh komoditas teratas yang mengalami penurunan harga pada Oktober 2016 antara lain bawang merah, semen, emas perhiasan, telur ayam ras, kentang, daging ayam ras, tarif pulsa, apel, selada, dan jeruk. ”Rata-rata memang harganya turun,” imbuhnya. (Selengkapnya di <a href="http://radarmalang.co.id/harga-bawang-merah-turun-picu-deflasi-020-persen-52206.htm">Radar Malang</a>

Dilihat 303 kali

0 Komentar

Lihat & tulis komentar