Dampak Positif PPKM Mikro, Sleman Sisa 1 Zona Merah
๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐๐
๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐, ๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐ ๐ ๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐
#Slemanis, pemberlakuan PPKM Berbasis Mikro di Kabupaten Sleman sejak 9 Februari 2021 lalu, terbukti berdampak positif. Hal ini terlihat dari Peta Epidemiologi COVID-19 yang dikeluarkan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman per 20 Februari 2021.
Zona merah dengan risiko penularan tinggi di Kabupaten Sleman kini hanya tersisa 1 kapanewon saja, yaitu Kalasan.
Kondisi ini membaik jika dibandingkan peta epidemiologi sebelumnya yang menunjukan zona merah pada 5 kapanewon, dan 12 lainnya zona orange.
Saat ini, meskipun masih terdapat 9 kapanewon yang termasuk zona oranye dengan risiko penularan sedang, namun 7 Kapanewon telah menjadi Zona Kuning dengan tingkat risiko penularan rendah.
Peta epidemiologi COVID-19 ini bersifat dinamis, dan diterbitkan secara berkala. Hingga saat ini, Dinkes Sleman telah menerbitkan status epidemiologi sebanyak 21 kali, yaitu pada :
1. 4 Juni 2020
2. 20 Juni 2020
3. 28 Juni 2020
4. 4 Juli 2020
5. 11 Juli 2020
6. 19 Juli 2020
7. 27 Juli 2020
8. 2 Agustus 2020
9. 14 Agustus 2020
10. 22 Agustus 2020
11. 5 September 2020
12. 20 September 2020
13. 4 Oktober 2020
14. 30 November 2020
15. 13-20 Desember 2020
16. 28 Desember 2020
17. 4 Januari 2021
18. 17 Januari 2021
19. 26 Januari 2021
20. 7 Februari 2021
21. 20 Februari 2021
Slemanis, ayo tetap lakukan CITA MAS JAJAR
CITA : Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir
MAS : Selalu pakai masker
JAJAR : Jaga jarak minimal 1,5 meter
Selain itu, jaga dan perkuat imunitas dengan makanan bergizi, minum vitamin, rajin berjemur di sinar matahari pagi, olahraga teratur dan pastinya hindari kerumunan ๐๐
Tetap semangat dan disiplin menerapkan protokol kesehatan guna mewujudkan #SlemanBebasCovid19.
Maturnuwun ๐๐
Sumber :
Pemkab Sleman
@pemkabsleman
#Sleman
#covid19
#SlemanLawanCovid19
#dirumahaja
#LawanCovid19
#Slemanis, pemberlakuan PPKM Berbasis Mikro di Kabupaten Sleman sejak 9 Februari 2021 lalu, terbukti berdampak positif. Hal ini terlihat dari Peta Epidemiologi COVID-19 yang dikeluarkan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman per 20 Februari 2021.
Zona merah dengan risiko penularan tinggi di Kabupaten Sleman kini hanya tersisa 1 kapanewon saja, yaitu Kalasan.
Kondisi ini membaik jika dibandingkan peta epidemiologi sebelumnya yang menunjukan zona merah pada 5 kapanewon, dan 12 lainnya zona orange.
Saat ini, meskipun masih terdapat 9 kapanewon yang termasuk zona oranye dengan risiko penularan sedang, namun 7 Kapanewon telah menjadi Zona Kuning dengan tingkat risiko penularan rendah.
Peta epidemiologi COVID-19 ini bersifat dinamis, dan diterbitkan secara berkala. Hingga saat ini, Dinkes Sleman telah menerbitkan status epidemiologi sebanyak 21 kali, yaitu pada :
1. 4 Juni 2020
2. 20 Juni 2020
3. 28 Juni 2020
4. 4 Juli 2020
5. 11 Juli 2020
6. 19 Juli 2020
7. 27 Juli 2020
8. 2 Agustus 2020
9. 14 Agustus 2020
10. 22 Agustus 2020
11. 5 September 2020
12. 20 September 2020
13. 4 Oktober 2020
14. 30 November 2020
15. 13-20 Desember 2020
16. 28 Desember 2020
17. 4 Januari 2021
18. 17 Januari 2021
19. 26 Januari 2021
20. 7 Februari 2021
21. 20 Februari 2021
Slemanis, ayo tetap lakukan CITA MAS JAJAR
CITA : Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir
MAS : Selalu pakai masker
JAJAR : Jaga jarak minimal 1,5 meter
Selain itu, jaga dan perkuat imunitas dengan makanan bergizi, minum vitamin, rajin berjemur di sinar matahari pagi, olahraga teratur dan pastinya hindari kerumunan ๐๐
Tetap semangat dan disiplin menerapkan protokol kesehatan guna mewujudkan #SlemanBebasCovid19.
Maturnuwun ๐๐
Sumber :
Pemkab Sleman
@pemkabsleman
#Sleman
#covid19
#SlemanLawanCovid19
#dirumahaja
#LawanCovid19